Museum Populer di Malang – Bagi Anda yang gemar bepergian sambil belajar sejarah, museum adalah tempat yang cocok. Di museum Anda bisa berpetualang untuk menikmati peninggalan orang dan masyarakat dari masa lalu. Nah, di Malang (Jawa Timur) banyak museum menyimpan sejarah nasional. Anda akan menyesal jika tidak mengunjungi objek wisata museum di Malang. Berikut deretan museum popular dan juga mendunia yang ada di Malang, Jawa timur.

Museum Populer di Malang

Pernahkah kamu ke Paris? Hollywood? Roma? atau di mana saja di seluruh dunia? Jika belum jawaban Anda, jangan khawatir! Anda dapat mengunjungi Museum Angkut, yang sangat lucu. Terletak di kota Batu sekitar 18 km dari pusat kota Malang atau 30 hingga 45 menit dengan mobil. https://www.queenaantwerp.com/

Anda bisa menghabiskan sekitar 4 jam mengunjungi atau lebih lama, dengan banyak area berbeda yang menarik untuk berkeliaran juga mengambil foto! Mobil tua dari segala jenis tetapi juga bagian penerbangan dan kemudian datang ke berbagai daerah bertema ‘negara’ seperti Jerman, Prancis, Italia, AS, benar-benar membawa Anda ke lokasi berbeda di dunia. https://www.queenaantwerp.com/

Ini jelas merupakan tempat yang tepat untuk belajar tentang sejarah bagi tua dan muda. Anda tidak akan menyesal datang ke sini dan bahkan ingin berkunjung lagi. Selain itu, ada banyak pilihan untuk restoran lokal yang lezat di dalam museum besar ini. Pasti direkomendasikan!

  • Museum Ganesya

Terbuka untuk umum sejak pertengahan 2019, Museum Ganesya di Malang, Jawa Timur, berfungsi sebagai daya tarik pendidikan yang menampilkan sisa-sisa sejarah dari era sebelum Kerajaan Majapahit hingga awal penyebaran Islam di Pulau Jawa. Tempat bertingkat tiga, yang merupakan bagian dari Hawai Water Park, menyambut pengunjung setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 10 malam. dengan biaya masuk mulai dari Rp 35.000 (US $ 2,56) per orang.

Di lantai dua, museum ini menampilkan barang-barang mulai dari zaman keemasan Kerajaan Singosari hingga Kerajaan Majapahit, seperti terakota, guci, manik-manik, kerikil, dan batu permata. Semua ditampilkan dengan rapi dengan beberapa disimpan dalam kotak kaca. Kebersihan juga menjadi prioritas museum, karena semua pengunjung diminta melepas sepatu mereka.

Di ruangan itu karena mengadakan pameran sementara yang dijuluki “Doea Sisi” (Dua Sisi), yang menampilkan berbagai barang mistis dan supranatural, seperti boneka jailangkung (dari boneka tradisional) game), jenglot (jimat magis dalam bentuk makhluk humanoid kecil yang diyakini memiliki kekuatan gaib), jenis jimat lain dan benda yang berhubungan dengan ilmu hitam. Yang menambah suasana menakutkan adalah boneka-boneka vampir seukuran manusia, juga hantu-hantu Indonesia seperti tuyul (roh-roh seperti anak nakal) dan pocong (hantu terselubung).

  • Museum Tempo Doeloe

Museum Tempo Doeloe Malang telah dinyatakan sebagai museum swasta terbaik di Indonesia pada Oktober 2015. Pengakuan ini diumumkan oleh direktur jendral kebudayaan dan pendidikan Kementerian Kebudayaan, Kacung Marijan. Museum ini mengundang pengunjung untuk menelusuri sejarah kota. Museum ini dibuka tiga tahun lalu pada tahun 2012 dan menjadi tujuan populer bagi siswa dan turis asing. Museum ini adalah urusan langsung; pengunjung dapat menyentuh alat-alat batu prasejarah dan membuat tokoh-tokoh terakota seperti yang berasal dari zaman Majapahit.

Orang bisa mengenakan pakaian bangsawan Jawa, melukis topeng dan menunjukkan pertunjukan boneka. Pengunjung dapat melihat model seukuran presiden Sukarno di Kongres Komite Nasional Indonesia (KNIP) tahun 1947 di Malang. Selain penghargaan museum terbaik, Dwi Cahyono – pemilik museum – juga telah diakui sebagai pemelihara warisan budaya terbaik di negara ini bersama empat tokoh publik lainnya. Malang sendiri menerima penghargaan sebagai kota pelestarian museum.

  • Museum Musik Indonesia

Jika Anda jenuh dengan wisata Alam atau taman bertemakan, atau Anda ingin berwisata sambil menambah wawasan Anda? tak ada salahnya jika Anda ke Kota Malang mampir sebentar ke Museum Musik Indonesia.

Museum yang ada di Jalan Nusakambangan No.19, Kasin, Klojen, Kota Malang ini adalah Museum Musik yang pertama dan satu-satunya Museum Musik yang ada di Indonesia. Museum yang berada di Lantai 2 Gedung Kesenian Gajayana ini menyimpan beberapa koleksi lagu-lagu lama dari tahun 80an hingga masa kini.

Selain beberapa koleksi rekaman, ada juga koleksi alat musik daerah yang baru saja dapat di Museum Musik Indonesia pada Acara APEKSI 2017 di Malang dari beberapa daerah di Indonesia seperti Sasando dari NTT, Angklung dari Jawa Barat dan masih banyak alat musik daerah yang lainnya.Tak cukup sampai disitu, Anda juga dapat mendengarkan rekaman-rekaman jaman doeloe di Museum Musik Indonesia ini melalui streaming lokal melalui aplikasi yang tersedia hanya di lokasi tersebut saja. Untuk harga tiket masuk Museum Musik Indonesia tergolong murah banget. Untuk menikmati koleksi-koleksi klasik ini Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar 5 ribu rupiah saja.

  • Museum Omah Munir

Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Omah Munir akan jadi museum HAM pertama di Asia Tenggara. Dan, Minggu 8 Desember 2019, peletakan batu pertama pembangunan museum itu akhirnya dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.

Dengan dibangunnya museum HAM itu, Kota Batu menambah satu lagi destinasi wisata buatan yang mendukung edukasi. Sekaligus untuk mewadahi segala sesuatu tentang aktivitas yang ditegakkannya HAM dan informasi juga menjadi wahana bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, untuk meningkatkan kesadaran.

  • Museum Brawijaya

Museum Brawijaya adalah museum perjuangan. Jadi koleksi benda-benda bersejarahanya juga tak jauh-jauh dari perlengkapan yang dipakai pada masa perang melawan penjajah. Tapi tak hanya di Malang, kok. Andaakan melihat benda-benda berharga yang mengukir sejarahnya di kota-kota lain, seperti Bondowoso dan Surabaya. Misalnya saja, Gerbong Maut tadi. Mau tahu cerita tentang gerbong ini? Ke Museum Brawijaya saja, dan tanya langsung pada petugas untuk mendapat informasi yang lebih lengkap dan akurat.

Museum Populer di Malang1

Museum Brawijaya telah memulai kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia sejak di halaman muka. Bagian halaman depan Museum Brawijayana adalah Agne Yastra Loka, yang memajang senjata-senjata dari masa Revolusi 1945. Di area ini terdapat tank buatan Jepang, Pompom Double Loop atau senjata PSU (Penangkis Serangan Udara), meriam Belanda, tank amfibi AM Track, dan patung Jenderal Sudirman. Melangkah ke dalam museum, di ruang lobi ada wilayah Kerajaan Majapahit dan daerah operasi Pasukan Brawijaya, serta lambang-lambang Kodam TNI AD.

Di halaman tengah Perahu Segigir dan Gerbong Maut. Sebagian besar benda-benda bersejarah disimpan di Ruang Koleksi I dan II. Di kedua ruangan ini, Andadapat melihat bermacam-macam foto, lukisan, peta, patung, senjata, peralatan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan perang kemerdekaan. Dua ruangan ini hanya membahas barang-barang yang bersejarah dimulai. Jadi Andaakan mendapati museum ruang yang berbeda, sementara menyimpan barang-barang dari zaman perang yang sama. Masih ada lagi satu ruangan, yaitu perpustakaan yang menyimpan semua dokumen cetak tentang perjuangan dan pengabdian TNI bagi negara ini.